DTribun.com - Jakarta - Dalam baru-baru hari, makanan ringan dan pasta makanan ringan yang dikenal sebagai tampilan atau produsen disingkat air mata membuat situs. Ada yang lain, seperti paket konten dengan mudah dilihat bau telanjang.
Apakah Pertiwi Pertiwi Darmawanti Oktavia alias atau Tiwi menghasilkan cahaya. Ide awalnya datang Tiwi sekolah bisnis tugas dan lahir dengan kemasan garis bikini sederhana dalam bentuk gambar karton tubuh perempuan dibalut bikini line.
Untuk ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam jelas mengevaluasi konten dalam sirkulasi sederhana dan telanjang tidak baik, jika tidak ditangani. Niam juga disebut penciptaan perdagangan dunia adalah dengan melihat di perbatasan.
"Kreativitas adalah baik untuk kepentingan kepentingan bisnis dan hukum pemboleh ekonomi tidak membatasi kreativitas. Tradisi terus hukum transparansi dan agama," katanya Niam saat berbincang dengan detikcom, Minggu (7/8/2016).
"Oleh karena itu, menjadi pelajaran serius bagi semua industri kreatif untuk menerapkan ide-ide inovatif untuk melanjutkan jalan moralitas dan hukum, serta prinsip perlindungan anak," katanya Niam menambahkan.
Tiwi sendiri telah mengeluarkan pernyataan di surat. Tiwi mengaku dan meminta maaf atas apa yang dia lakukan. Dia juga menceritakan tentang asal-usul sederhana ini.
Namun BBPOM Bandung Polisi Depok pindah bersama-sama. pagi (06/08), mereka menggerebek sebuah rumah yang digunakan sebagai produk yang sederhana Tiwi air mata Sawangan, Depok, Sabtu. Dari serangan ini, sejumlah produk dari bahan baku untuk kemasan dan ringan seperti air mata siap untuk menjual dan membuat petugas memeriksa. Tiwi juga diminta untuk memberikan informasi sehubungan dengan.
Ini kemudian menjadi jelas bahwa Tiwi tidak memungkinkan makanan ringan, serta logo halal pada kemasan tidak datang dari MUI. UU No. 18/2012 pada makanan, produksi pangan dan pemasaran tanpa izin, penjara selama dua tahun penjara atau denda Rp 4000000000
Tag :
news
0 Komentar untuk "Sangat dan Sangat Heboh Snack Bikini, ada Ide Kreatif yang Tak Semestinya Tabrak Norma"